elangjatim.com

[ OMUKIA ]– Di tengah teriknya matahari Pegunungan Tengah Papua, dentingan palu dan deru semangat menggema menggantikan suara senyapnya lalu-lalang warga. Personel Pos Bendungan Satgas Yonif 700/Wyc, dengan semangat bak pahlawan tanpa pamrih, terjun langsung memperbaiki jembatan penghubung di Kampung Nipuralome, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak. (25/9/2025).

Aksi karya bhakti TNI ini merupakan wujud dari kegiatan pembinaan teritorial (binter) terbatas yang digelar untuk merespons langsung keluhan warga. Jembatan yang menjadi satu-satunya akses vital itu sebelumnya rusak dan terputus, memutus mata rantai mobilitas masyarakat. Baik untuk sekadar berjalan kaki maupun untuk mengangkut hasil bumi dan kebutuhan sehari-hari menggunakan kendaraan bermotor, warga sebelumnya harus menghadapi kesulitan dan bahaya.

Dipimpin langsung oleh Komandan Pos Bendungan, Letda Inf Risal, prajurit-prajurit ini bekerja keras. Dengan peralatan seadanya dan didominasi tenaga manusia, mereka bahu-membahu membenahi struktur jembatan yang rapuh. Tak ada keluh kesah yang terdengar, yang ada hanya senyum dan canda yang mencairkan kebekuan jarak antara TNI dan rakyat. Setiap paku yang tertancap, setiap papan yang terpasang, adalah bukti nyata pengabdian para prajurit di ujung timur Indonesia.

Komandan: Ini Wujud Nyata Kehadiran Negara di Pelosok Papua

Dalam kesempatan tersebut, Letda Inf Risal, sang komandan yang memimpin langsung dari depan, menegaskan arti penting kegiatan ini. Dengan penuh keyakinan, ia menyatakan, “Perbaikan jembatan ini bukan sekadar memperbaiki tumpukan kayu dan paku. Ini adalah misi kami untuk menyambung kembali tali silaturahmi dan memperlancar denyut nadi perekonomian warga. Kehadiran TNI di sini harus dirasakan manfaatnya secara langsung. Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi lebih dari itu, untuk membangun bersama, untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun warga negara di pelosok negeri ini yang terlupakan. Selama ada harapan warga, di situlah tugas kami berada.”

Kegiatan ini pun disambut antusias oleh warga setempat. Wajah-wajah sumringah dan ucapan terima kasih menjadi pemandangan yang menghangatkan hati. Jembatan yang kini telah kokoh kembali bukan hanya menjadi penghubung dua daratan, tetapi telah berubah menjadi simbol persaudaraan dan bukti nyata bahwa TNI dan rakyat adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Keberhasilan karya bhakti ini kembali menegaskan komitmen Satgas Yonif 700/Wyc untuk selalu hadir di tengah masyarakat, menjadi solusi, dan mengabdi dengan sepenuh hati untuk kemajuan tanah Papua.

Autentikasi: Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700 Wira Yudha Cakti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *